Negeri ini akan tegak berdiri sebagai bangsa berdaulat di mata dunia jika
kita menerapkan prinsip Bung Karno: “Berdikari atau berdiri di atas kaki
sendiri”. Membangun kemandirian salah satunya adalah dengan mencintai produk dalam
negeri. Tanpa kebanggan terhadap produk dalam negeri, negara kita takkan bisa
bersaing dengan negara lain.
Inilah beberapa prestasi Indonesia
hasil karya anak-anak bangsa yang membanggakan di mata Internasional :
1. Seragam Serdadu NATO
Diproduksi oleh PT Sritex, Solo, Jawa Tengah
Mungkin anda tidak
pernah menyangka bahwa bahwa seragam militer North Atlantic Treaty Organization
(NATO) dibuat oleh anak bangsa. Puluhan hingga ratusan ribu anggota militer di
sejumlah negara, baik Eropa, Amerika, dan Asia termasuk anggota militer dalam
negeri, menggunakan seragam buatan pabrik tekstil yang berlokasi di Kabupaten
Sukoharjo. Produk tekstil PT Sri Rejeki Isman (Sritex) ini diakui telah
memenuhi standar NATO sehingga dipercaya memproduksi seragam militer anggota
NATO.
PT Sritex juga
memproduksi seragam tempur, jaket, cover all, rompi, tenda, sepatu dan
lain-lain. Perusahaan ini melayani pembuatan seragam militer untuk 25 negara,
yakni: Indonesia, Australia, Brunei, Kamboja, Siprus, Inggris, Jerman, Kuwait,
Lebanon, Nepal, Oman, Papua, Filipina, Qatar, Singapura, Somalia, Sudan, Swiss,
Arab, Zimbabwe, Austria, dan Timor Leste.
2. Gamelan Menjadi
Kurikulum Sekolah di Di New Zealand, Singapura, Amerika Serikat, dan Jepang.
Gamelan Jawa telah
menjadi salah satu kurikulum tetap di New Zealand School of Music (NZSM) dengan
kode mata kuliah PERF250 - Special Indonesian Gamelan berdasarkan kesepakatan
kerjasama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Wellington dengan NZSM pada
tahun 1975. Kesepakatan ini ditindak-lanjuti dengan pemberian seperangkat
gamelan Pelog oleh KBRI Wellington dengan status ‘pinjaman permanen’.
Festival Gamelan Dunia
pertama diadakan tahun 1986 di Kanada. Setidaknya terdapat ratusan lebih
kelompok ensambel dan studi gamelan di Amerika Serikat, belum lagi di negara
lain. Menurut Rahayu Supanggah, penggagas Festival Gamelan Dunia tersebut,
Singapura telah menjadikan gamelan sebagai mata pelajaran wajib di berbagai
sekolah dasar pada hampir sebagian wilayahnya.
Di Amerika, gamelan
Jawa sudah terkenal di berbagai universitas unggulan, seperti Universitas
California di Berkeley (gamelan Kyai Udan Mas), San Jose University (gamelan
Sekar Kembar), Lewis and Clark College (Kyai Guntur Sari), Michigan,
Wiscounsin, Northern Illinois, Oberlin, Wesleyan, dan ratusan universitas
terkemuka lainnya.
Di Jepang, gamelan
sudah menjadi media ajar di berbagai universitas, seperti Tokyo University of
Fine Art and Music dengan grup gamelannya yang bernama Kyai Lambang Sari, di
Kuntachi College of Music (Gamelan Sekar Jepun), Dharma Budaya Osaka
University, Hyogo University, Tokyo Osaka-Tohogakuen (semuanya college of
music).
3.
Gucci dan Christian Dior Menggunakan Kain Tenun Asli
Indonesia Sebagai Bahan Bakunya.
Gucci ternyata
menggunakan kain tenun asli Indonesia sebagai bahan bakunya. Tenun Indonesia
telah dipercaya oleh pasar internasional. Tenun Indonesia dianggap sangat
berharga karena handmade (buatan tangan). Itulah yang membuat brand
internasional seperti Gucci mau bekerjasama dengan pengrajin tenun di
Indonesia.
Namun yang sangat
disayangkan justru antusiasme pasar domestik sendiri terhadap tenun tradisional
masih rendah. Dahulu batik pun demikian. Namun sekarang, produksi batik telah
berkembang sangat pesat.
Dan kini 2 rumah mode
internasional, Gucci dan Christian Dior telah menggunakan tenun Indonesia untuk
digunakan dalam produk mereka. Tenun merupakan hasil karya berupa kain yang
dibuat dengan benang dan dimasukkan ke dalam pakan pada alat yang disebut
lungsin. Dan tenun masih terbagi lagi menjadi songket, yang merupakan tenun
dengan benang emas atau perak, kemudian ada ikat, dobel ikat, dan pakan.
Tentunya kita bangga
melihat kain-kain asli Indonesia yang maha kaya dalam hal craftsmanship ini
tampil di runway designer international mulai dari Milan, Paris, dan kini
London. Dalam fashion week Spring tahun 2010, Frida Gianini dari rumah mode
Gucci mengeluarkan koleksi cocktail dengan tema Tribal yang menggunakan Ikat
(kain tenun dan motif tenun khas Indonesia terutama Sumbawa).
Bila desainer
mancanegara saja bangga menggunakan kain ikat tenun untuk ragam fashion mereka,
mengapa para designer dalam negeri tidak melakukan hal yang sama? Oleh karena
itu tak perlu anda jauh-jauh berbelanja fashion ke luar negeri, sebab
kenyataannya bahan baku fashion mereka justru berasal dari negeri kita sendiri.
4. Tas ‘Bagteria’ Buatan Indonesia Terpampang Indah di
Berbagai Etalase Mal-mal Kelas Atas di 32 Negara di Seluruh Dunia.
Tas
merek ‘Bagteria’ merupakan hasil karya Nancy Go, warga Indonesia keturunan
Brazil yang berhasil merambah kancah mode dunia dengan tas-tas cantiknya. Nancy
bersama suaminya Bert Ng, memilih nama merek “Bagteria” yang terkesan global
dan mengandung unsur humor. Hal tersebut sengaja dilakukan agar bisa memainkan
citra produknya. Bagteria diharapkan terkenal seperti bakteri yang mewabah,
menjadi ‘infeksi’ di seluruh dunia. Nancy den Bert mendirikan PT Metamorfosa
Abadi, yang merupakan payung hukum Bagteria.
Di Eropa dan Amerika,
merek Bagteria setaraf dengan Louis Vuitton, Chanel, atau Christian Lacroix.
Public figure dunia yang mengenakan tas Bagteria ini antara lain Paris Hilton,
Zara Phillips (cucu Ratu Elizabeth II), Emma Thomson, dan Audrey Tatou.
Bagteria
memang menggunakan bahan baku yang unik seperti kristal swarovski, manik,
payet, batuan semi-precious, hingga emas dan perak dalam ukuran milimeter
semuanya dijahit secara teliti satu per satu. Selain itu bahan yang digunakan
adalah bulu domba, kulit belut, piton, ostrich, kulit ikan salmon, dan gading
mammoth. Bahan-bahan ini dipesan langsung ke Siberia, Islandia, dan Afrika.
Nancy juga memanfaatkan bahan lokal, seperti kulit piton, kulit buaya, kerang,
kayu, dan perak dari perajin Bali dan Yogya.
5.
Batik Indonesia Mendunia.
Batik dengan segala
keindahan coraknya telah lama memukau siapapun yang melihatnya. Tak bisa
disangkal, batik sudah menjadi panutan dan membawa ciri khas Indonesia menjadi
lebih dikenal diseluruh dunia. Dilihat dari sejarahnya, munculnya batik ini
sudah ada sejak jaman kerajaan dahulu di Indonesia, dimana dahulu batik
merupakan golongan dari kesenian atau kerajinan gambar diatas kain untuk
pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga kerajaan jaman dahulu,
terutama di Jawa.
Batik menjadi semakin
terkenal ketika batik milik ibu Presiden Amerika Serikat Barack Obama saat
tinggal di Jakarta, menjadi koleksi di Museum Tekstil Washington. Pameran
bertajuk “A
lady found culture in its cloth: Barack Obama’s mother and Indonesian
batiks” memberikan pengetahuan bagi
pengunjung tentang sisi lain dari kehidupan Ann Dunham, ibu presiden AS ke-44
itu serta pekerjaaanya sebagai ahli anthropologi.
Seorang desainer batik,
Nusjirwan Tirtaamidjaja, atau yang lebih dikenal dengan nama Iwan Tirta telah
membawa nama Indonesia ke mata dunia. Karya-karya batiknya disukai dan telah
dikenakan oleh beberapa kepala negara seperti Nelson Mandela, Ratu Elizabeth
II, Ratu Sophie dari Spanyol, Ratu Juliana dari Netherland, bahkan Bill
Clinton.
Di Amerika pameran
batik bertajuk Indonesian Batik: World Heritage di
KBRI Washington. Acara itu dihadiri puluhan tamu undangan, termasuk warga
Amerika yang ingin mengenal batik lebih jauh. Pameran tersebut menampilkan sekitar
60 kain batik dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Solo, Cirebon,
Pontianak, dan lain-lain.
Claire Wolfowitz, isteri pejabat tinggi Amerika, Paul Wolfowitz, turut
menghadiri acara peluncuran pameran itu. Ia menyebut batik sebagai seni yang
indah, apalagi proses pembuatannya juga tidak mudah, sehingga harus lebih
dihargai dan mendapat apresiasi. Apalagi dibutuhkan banyak waktu dan keahlian
khusus untuk membuatnya. Ini membuktikan bahwa batik bukan hanya sekedar
tekstil melainkan sebuah karya seni.
Semoga kita bisa makin mencintai negeri kita dan bangga dengan apa yang kita miliki. Begitu banyak kekayaan alam yang terkandung di dalam perut bumi ibu pertiwi. Karena ternyata produk buatan bangsa sendiri justru diakui oleh negara-negara di dunia. Sebagai bangsa, tentunya ada kebanggaan tersendiri ketika melihat karya anak bangsa begitu dihargai di mata dunia internasional.
Posting Komentar